Halaman

Selasa, 12 Juni 2012

memangnya apa cita-citaku???


Sabtu sore yang teduh. Saatnya kembali ke barak. Salah satu agenda pekanan hari ini adalah mengisi biodata. Banyak data yang harus diisi. Biasa saja. Seperti mengisi data-data yang lain. Tapi ada sebuah isian yang membuatku terperanjat; cita-cita.
What!!!
Jika aku masih 6 tahun atau 8 tahun, mungkin aku akan sangat bersemangat menyatakan cita-citaku sebagai dokter, pilot, presiden. But, now?? Aku?? Ibu-ibu almost 30tahun yang selalu terbirit-birit diburu rutinitas. Dan ditanya cita-cita. Pliss dehhh….
Sampai pertemuan usai, kolom cita-cita masih belum ku isi. Pikiranku masih tertuju pada kata-kata itu; cita-cita. Memangnya apa cita-citaku?? Sekarang, hari ini, disini, diriku?
Dulu aku pernah bercita-cita menjadi TKW ke hongkong tapi gagal. Lalu, ku gantungkan cita-citaku menjadi jaksa, pun raib. Setelah itu aku ingin sekali menjadi ketua komnas perlindungan anak menggantika Kak Seto. Sampai detik ini cita-citaku itupun masih diangan.
Dan hari ini aku ditanya cita-cita. Berfikir agak lama. Apa sih yg bener-bener ku inginkan saat ini. Ku temukan beberapa jawaban; aku ingin menyempatkan diri memasak agar suami dan anakku bias makan dirumah, aku ingin mengaji tiap hari biar anakku terbiasa mendengar ibunya mengaji, aku ingin menyempatkan diri bersih-bersih rumah biar mertuaku bangga padaku. Aku ingin…., aku ingin…..
Ku simpulkan, cita-citaku saat ini adalah menjadi orang yang memberikan sebanyak-banyak manfaat untuk orang disekitarku. Sekarang, hari ini, disini, diriku.
Dan syukurlah. Untuk menjadi seperti yang ku cita-citakan itu tidak perlu menjadi dokter, presiden, pramugari, jaksa, TKW sukses.
Menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Cihhuyyy itulah cita-citaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar